Jemaah Indonesia Bisa Langsung Umroh Tanpa Karantina dengan Syarat Ini
JAKARTA,DAKTA.COM: Arab Saudi telah membolehkan penerbangan langsung dari Indonesia per 1 Desember 2021. Dibukanya kembali jalur masuk tersebut juga menandai bahwa Indonesia bisa kembali mengirimkan jemaah umroh.
Meski begitu, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengungkapkan, Saudi menetapkan syarat tambahan bagi calon jemaah yang hendak melaksanakan umroh. Syarat tersebut yaitu sudah divaksinasi dengan dosis lengkap.
" Bagi jemaah umroh yang datang dari luar negeri dengan menggunakan visa umroh dan telah disuntik vaksin yang diakui oleh Kerajaan Arab Saudi dengan dosis lengkap, dibolehkan untuk langsung melaksanakan umroh dan tidak diberlakukan penerapan karantina," ujar Gus Yaqut, disiarkan kanal DPR RI.
Hingga saat ini, Saudi masih mengakui empat merek vaksin Covid-19. Keempatnya yaitu Pfizer BioNTech, AstraZeneca, Moderna, dan Johnson&Johnson. Meski begitu, Saudi tetap membolehkan masuk warga asing yang mendapatkan vaksin direkomendasikan WHO.
Karantina 3 Hari bagi Penerima Vaksin Rekomendasi WHO
Jemaah umroh penerima vaksin direkomendasikan WHO bisa masuk Saudi tanpa booster. Tetapi, Saudi menerapkan ketentuan khusus berupa karantina selama tiga hari sebelum umroh.
" Bagi jemaah umroh yang telah divaksin dosis lengkap dengan vaksin yang diakui oleh WHO, diberlakukan karantina selama 3 hari dan setelah 48 jam karantina akan dilakukan tes PCR, dan setelah dinyatakan negatif langsung dibolehkan melaksanakan umroh," kata Gus Yaqut.
Ada cukup banyak vaksin yang sudah diakui WHO. Di antaranya Sinovac dan Sinopharm, yang juga digunakan di Indonesia.
One Gate Policy Penyelenggaraan Umroh
Selanjutnya, Gus Yaqut menerangkan, pemerintah menerapkan One Gate Policy dalam penyelenggaraan umroh. Pintu keberangkatan dan kepulangan ditetapkan hanya melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan jemaah diharuskan menjalani skrining kesehatan di Asrama Haji Pondok Gede.
" Hal ini dimaksudkan dalam rangka perlindungan keamanan dan keselamatan jemaah umrah serta upaya meyakinkan mitra kita di Arab Saudi bahwa Indonesia telah secara serius dan baik dalam menyiapkan jemaah umrah berikut penerapan protokol kesehatan sesuai standar sejak sebelum keberangkatan," kata dia,
Sementara terkait biaya umroh, Gus Yaqut menyatakan tengah dilakukan pengitungan ulang. Ini mengingat adanya kebutuhan tambahan namun tetap diupayakan tidak memberatkan jemaah.
" Biaya umroh ini harus dikaji ulang, dievaluasi agar tidak memberatkan jemaah," kata dia.
Reporter | : | Warso Sunaryo |
- Wakil Ketua Hubungan Luar Negeri MUI: Sejarah Turkiye Uthmani dan Nusantara, Inspirasi Dari Kota Kudus ke Al-Quds
- MOI Gelar Aksi Jumat Berduka, Kecam Genosida di Gaza
- Memperingati 76 Tahun Perlawanan Palestina, ARI-BP Akan Gelar Aksi di Kedubes AS
- Ustadz Salim A Fillah dan Seluruh Mitra HNI Mengajak Masyarakat untuk Terus Dukung Palestina
- ARI-BP Segera Luncurkan Dua Program Bantuan Kemanusiaan bagi Rakyat Palestina
- ARI BP Bakal Gelar Aksi Bela Palestina saat Lahirnya UUD 1945 di Patung Kuda
- Ribuan Orang Gelar Aksi Solidaritas untuk Gaza di Depan Kedutaan Besar AS
- ARI-BP Kecam Israel atas Tewasnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran
- Bukti Penggunaan Fosfor oleh Israel di Gaza Menguat
- Uni Emirat Arab Bebaskan Aturan Wajib Masker
- OKI Kutuk Serangan Bom ke Masjid Herat Afghanistan
- Negara-negara Arab Murka Politikus India Hina Nabi Muhammad
- Arab Saudi Larang Warganya Terbang ke Indonesia
- Paspor Elektronik Baru Arab Saudi
- Museum Holocaust di Sulut, MUI: Waspadai Israel Memanfaatkan Kondisi Ekonomi Nasional
0 Comments